Pemerintah China Umumkan Langkah Tegas untuk Mengatasi Penipuan Crypto dan AI
Pemerintah China meningkatkan upaya mereka untuk menangani penipuan yang berkaitan dengan teknologi baru seperti mata uang crypto, blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan Metaverse. Fokus utama tampaknya ditujukan pada perusahaan telekomunikasi asing yang diduga memanfaatkan teknologi ini untuk tujuan yang merugikan. Bahas lebih lanjut, yuk!
Ancaman Teknologi Baru dan Penipuan
Menurut Global Times, Komite Politik dan Hukum Pusat China mengungkapkan bahwa entitas yang beroperasi dari luar China telah menggunakan taktik penipuan, seperti menyamar sebagai peluang pekerjaan yang menguntungkan untuk merekrut korban yang tidak menaruh curiga.
Baca juga: Perubahan Regulasi, Kini AI Generatif di China Harus Berlisensi
Komite tersebut menekankan bahwa kelompok penipuan memanfaatkan teknologi seperti blockchain, Metaverse, mata uang virtual, dan AI untuk terus memperbarui alat kriminal mereka, yang semakin sulit dideteksi.
Upaya Pemerintah China
Dengan latar belakang kekhawatiran tersebut, pemerintah China berkomitmen untuk “menindak tegas” terhadap aktivitas ilegal oleh perusahaan asing. Mereka juga berencana meningkatkan kesadaran publik dan memperkuat departemen yudisial untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas ilegal.
Selain itu, ada seruan untuk kolaborasi internasional dalam penegakan hukum untuk mengatasi ancaman lintas negara ini secara efektif. Pemerintah juga meningkatkan kampanye kesadaran publik dan inisiatif pendidikan untuk memberdayakan individu, terutama generasi muda, dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menghentikan penipuan telekomunikasi dan jaringan.
Menurut laporan Crypto News, Pengadilan Rakyat Menengah Xuzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, dilaporkan berfokus pada 52 kasus penipuan jaringan telekomunikasi. Sebanyak 85 terdakwa baru-baru ini dijatuhi hukuman.
Baca juga: Rahasia Dibalik Aspirasi Hong Kong dalam Dunia Crypto: Apakah China Memegang Kendali?
Pengumuman ini bertepatan dengan apa yang tampaknya merupakan perubahan sikap dari pihak China dalam hal mata uang crypto. Hong Kong, misalnya, sekarang mengizinkan investor ritel untuk membeli bitcoin (BTC). Langkah ini, menurut para pengamat, dapat menjadi pertanda bahwa Cina kembali menghangatkan perdagangan crypto.
Hubungan China dengan Sektor Crypto
Meskipun China mengidentifikasi mata uang crypto sebagai saluran untuk penipuan, hubungan negara ini dengan sektor tersebut telah dingin. Pemerintah telah melarang aktivitas crypto, yang di masa lalu telah menyebabkan penjualan besar-besaran di pasar.
Namun, belakangan ini ada indikasi bahwa negara mungkin melonggarkan sikap kerasnya terhadap crypto. Sebagai contoh, Mahkamah Agung China baru-baru ini merilis pedoman mengenai sengketa yang berkaitan dengan crypto, menyatakan bahwa melunasi hutang dengan sejumlah kecil aset digital akan dianggap sah jika kedua pihak setuju.
Pada akhirnya, dengan meningkatnya kekhawatiran tentang penipuan yang berkaitan dengan teknologi baru, China tampaknya meningkatkan upaya mereka untuk memastikan keamanan dan kepatuhan di sektor ini. Bagaimana langkah ini akan mempengaruhi industri crypto global dan hubungan China dengan teknologi baru ini masih harus dilihat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Crypto News. Chinese regulators reaffirm ‘severe crackdown’ on overseas telecoms dealing in crypto, blockchain. Diakses tanggal: 7 Agustus 2023
- Finbold. China announces aggressive measures to tackle crypto and AI fraud. Diakses tanggal: 7 Agustus 2023