China Usulkan Sistem Kredit Sosial di Metaverse, Apa Dampaknya bagi Dunia Virtual?

Array

China Usulkan Sistem Kredit Sosial di Metaverse, Apa Dampaknya bagi Dunia Virtual?

China, negara yang dikenal dengan sistem kredit sosialnya, kini tengah merancang proposal untuk mengimplementasikan sistem serupa di dunia Metaverse. Proposal yang diajukan oleh perusahaan telekomunikasi milik negara, China Mobile, menunjukkan rencana untuk memperkenalkan“Digital Identity System” bagi semua pengguna dunia virtual. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Identitas Digital: Keamanan atau Pelanggaran Privasi?

Dilansir dari Cointelegraph, China Mobile mengusulkan pembuatan identitas digital yang bekerja dengan “karakteristik alami” dan “karakteristik sosial”, mencakup berbagai data pribadi seperti pekerjaan dan tanda identifikasi lainnya.

Proposal tersebut menyarankan agar informasi ini disimpan secara permanen dan dibagikan dengan penegak hukum untuk menjaga “ketertiban dan keamanan dunia virtual”. Sebagai contoh, sistem ini akan memungkinkan polisi untuk segera mengidentifikasi dan menghukum pengguna yang menyebarkan rumor atau membuat kekacauan di Metaverse.

Baca Juga: Provinsi Sichuan, Tiongkok, Targetkan Ekspansi Industri Metaverse Capai Rp526 Triliun pada Tahun 2025!

Pengaruh Global dan Reaksi Internasional

proposal kredit sosial metaverse china
Sumber: Akun Twitter ITU

Proposal ini merupakan bagian dari diskusi antara ahli teknologi dan pejabat di International Telecommunication Union (ITU), badan telekomunikasi PBB yang menetapkan aturan global untuk teknologi.

Meskipun Metaverse masih dalam tahap awal, dengan aplikasi awal termasuk video game online dan acara virtual, proposal China ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pelanggaran privasi dan kebebasan untuk terhubung yang telah menjadi ciri khas internet.

Baca Juga: Sony Bawa Dunia Nyata ke Metaverse! Inovasi VR Terbaru yang Menggabungkan Realitas dan Virtual

Visi China untuk Metaverse dan Dampaknya bagi Standar Global

China, melalui proposal ini, tampaknya berusaha memainkan peran dominan dalam pengembangan dan standarisasi Metaverse. Dengan mengajukan lebih banyak proposal dibandingkan dengan peserta dari AS atau Eropa, China mungkin memiliki keunggulan dalam menentukan standar untuk Metaverse di masa depan.

Namun, beberapa ahli menunjukkan bahwa upaya Beijing untuk memimpin pekerjaan di badan PBB ini dapat merusak reputasi organisasi tersebut di seluruh dunia, dengan beberapa perusahaan teknologi AS dan Eropa mulai mengabaikan standar ITU.

Sementara China berupaya memperkuat posisinya dalam pengembangan Metaverse, pertanyaan besar tetap ada mengenai bagaimana standar global akan terbentuk dan bagaimana privasi dan kebebasan pengguna akan dipertahankan. Dengan teknologi yang berkembang pesat dan potensi dampak global, mata dunia akan terus memantau langkah-langkah berikutnya dalam evolusi Metaverse.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array