CEO MetaMinds Ungkap Kegagalan Proyek Metaverse: Kurangnya Model Bisnis yang Tepat!

Array

CEO MetaMinds Ungkap Kegagalan Proyek Metaverse: Kurangnya Model Bisnis yang Tepat!

Metaverse mulai kehilangan daya tariknya di mata beberapa pemimpin teknologi global. Sandra Helou, CEO MetaMinds Group, berpendapat bahwa kegagalan dalam inisiatif Metaverse disebabkan oleh kurangnya model bisnis yang tepat. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Metaverse: Bukan untuk Kemenangan Jangka Pendek

Menurut Helou, Metaverse bukanlah untuk mencapai tujuan jangka pendek. Sebaliknya, ini adalah visi jangka panjang yang membutuhkan banyak upaya, strategi, tim yang berdedikasi, dan pendanaan.

Pendapat ini muncul setelah KPMG merilis laporan yang menemukan hanya 29% pemimpin teknologi di Uni Emirat Arab dan 37% secara global yang percaya bahwa Metaverse akan memainkan peran penting dalam membantu bisnis mereka mencapai kesuksesan jangka pendek. Sebagian besar pemimpin teknologi lebih memilih kecerdasan buatan (AI) untuk tiga tahun ke depan.

Baca Juga: Metaverse Diteror! Sony dan MeetKai Hadirkan Pengalaman Horor Baru

Bagaimana Membuat Proyek Metaverse Tetap Relevan?

Helou menyarankan agar industri harus menangani aksesibilitas dan interoperabilitas untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi proyek Metaverse.

Dia menjelaskan bahwa pembangun harus memastikan lini produk metaverse sejalan dengan apa yang dibutuhkan pengguna, klien mereka, dan pasar, termasuk jaringan blockchain yang tepat, aset yang digunakan, dan memahami keamanan dan keamanan di balik identitas digital.

Baca Juga: Metaverse: Investasi Gila Saudi Arabia di Dunia Metaverse, Siapkan Dana $50 Juta!

UAE: Hub Web3 yang Sedang Berkembang

uae hub web3
Helou dalam sebuah diskusi panel tentang kemajuan Web3 Dubai selama KTT Cardano di Dubai. Sumber: Helion Capital/X

Dubai dan UAE secara luas telah berusaha menarik perusahaan crypto global dengan kebijakan yang ramah crypto. Menurut Helou, pendekatan yurisdiksi terhadap teknologi yang sedang berkembang telah memudahkan pembangun untuk mewujudkan visinya.

Dia percaya bahwa UAE secara umum tidak akan mengambil pendekatan serupa dengan apa yang dilakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat terhadap sektor ini, yang oleh komunitas digambarkan sebagai “regulasi melalui penegakan hukum.”

Dengan pendirian Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai, yang mendorong kebijakan yang diperlukan, eksekutif tersebut mengatakan regulator belum turun ke proyek Web3 untuk mengatur industri secara mikro.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array