Blockchain TON Terguncang: Transaksi Melambat, Apa yang Terjadi?

author:

Array

Blockchain TON Terguncang: Transaksi Melambat, Apa yang Terjadi?

Ketika sebuah inovasi terinspirasi oleh Bitcoin Ordinals membanjiri jaringan The Open Network (TON), dunia crypto dikejutkan dengan penurunan drastis kecepatan transaksi. Apa yang sebelumnya dijuluki sebagai blockchain paling skalabel kini terhambat, memicu kekhawatiran dan tindakan cepat dari para pengembang.

Kira-kira, apa yang terjadi? Cari tahu jawabannya, yuk!

Kemacetan Mendadak di Jaringan TON

Jaringan TON, yang sempat membanggakan kecepatan transaksi hingga 100.000 per detik, tiba-tiba terhenti menjadi kurang dari satu transaksi per detik. Hal ini terjadi setelah peluncuran TON20, standar inskripsi yang mirip dengan protokol Bitcoin Ordinals, yang memicu lonjakan aktivitas pada 5 Desember 2023.

Baca juga: Libatkan Pemberian Dana $20.000, KuCoin Ventures Berkolaborasi dengan TON Foundation!

Para validator yang menggunakan perangkat keras suboptimal tidak siap menghadapi lonjakan beban, menyebabkan seluruh jaringan melambat. Validator jaringan TON, yang sebelumnya menyewa perangkat keras untuk beban rendah, terkejut dengan pertumbuhan beban yang tidak terduga.

Akibatnya, jaringan yang biasanya lancar mengalami penundaan transaksi yang signifikan. Para pengembang TON kini berupaya mengimplementasikan sistem penalty terdesentralisasi untuk mengatasi masalah ini.

Penanganan Krisis

Sebagai respons terhadap masalah yang terjadi, pengembang TON telah merilis sebuah patch untuk meningkatkan kecepatan transaksi. Mereka juga menyarankan semua validator untuk meningkatkan perangkat keras mereka sesuai dengan kebutuhan jaringan.

Selain itu, rencana untuk memperkenalkan sanksi yang lebih keras bagi validator yang tidak memenuhi standar sedang dipertimbangkan, meskipun pengembang meminta kesabaran dari komunitas agar tidak merugikan validator yang tidak bersalah.

Sementara itu, layanan dompet crypto populer seperti Wallet dan Tonkeeper terpaksa menghentikan layanan mereka sementara waktu. Tonano, layanan yang memicu lonjakan aktivitas ini, juga telah menghentikan proses pencetakan sementara.

Komunitas TON kini menantikan pemulihan penuh fungsi jaringan dan peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan.

Baca juga: Animoca Brands Kuasai TON Blockchain, GameFi Siap Meledak!

Telegram dan Masa Depan TON

TON awalnya adalah proyek yang diprakarsai oleh tim di balik aplikasi perpesanan Telegram. Setelah mengumpulkan dana sebesar $1,7 miliar dan menghadapi tuntutan dari SEC, Telegram menyerahkan estafet pengembangan kepada TON Labs.

TON Labs kemudian melanjutkan pengembangan dua proyek yang bersaing, Toncoin (sekarang TON) dan Free TON (sekarang Everscale). Meskipun menghadapi tantangan, TON tetap menjadi salah satu blockchain yang paling diawasi perkembangannya di dunia crypto.

Secara keseluruhan, insiden ini menjadi pengingat bahwa bahkan blockchain yang paling canggih sekalipun tidak kebal dari masalah skalabilitas. Komunitas TON kini berada di persimpangan, di mana keputusan dan tindakan yang diambil selanjutnya akan menentukan masa depan jaringan ini dalam industri crypto yang dinamis.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array