Didorong oleh Kebijakan The Fed, Harga Bitcoin Diprediksi dapat Melonjak ke Rp3 Miliar!
Jakarta, Pintu News – Ketika Federal Reserve bersiap untuk kemungkinan perubahan kebijakan moneter, pasar mata uang kripto mengamati dengan seksama pengaruhnya, terutama pada Bitcoin.
Sentimen pasar, yang telah tenang selama enam bulan terakhir, dapat mengalami minat baru tergantung pada tindakan Federal Reserve.
Tren harga Bitcoin diperkirakan akan merespons perkembangan ini secara signifikan, dengan beberapa analis memperkirakan pergerakan besar pada Q4 2023 dan hingga 2025.
Sentimen Pasar Saat Ini
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini oleh Altcoin Daily, Dennis Liu, seorang analis dan Youtuber terkenal mengatakan bahwa ia percaya bahwa titik terendah saat ini adalah kesempatan untuk menghidupkan kembali kegembiraan di sekitar Bitcoin, seperti reli pasar yang terlihat pada awal 2023.
Baca juga: Rekomendasi Crypto Hari Ini (17/9/24), 3 Altcoin yang Naik Belasan Persen!
Menurutnya, sifat siklus Bitcoin yang secara historis selaras dengan jumlah uang beredar global sangat penting dalam analisis ini. Pola serupa muncul selama siklus bullish 2017 dan 2021, yang bertepatan dengan ekspansi jumlah uang beredar (M2).
Analis menyarankan bahwa tren ini dapat berlanjut di siklus mendatang, dengan pemain institusional juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga Bitcoin, terutama dengan peluncuran ETF Bitcoin.
Faktor-faktor Makroekonomi yang Membentuk Prakiraan
Potensi penurunan suku bunga Federal Reserve, yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa pertemuan berikutnya, dapat menjadi titik awal pemulihan ekonomi.
Pemulihan ini sangat penting, karena harga Bitcoin secara historis menunjukkan korelasi yang kuat dengan pasar tradisional, seperti S&P 500.
Pemulihan S&P 500 setelah penurunan suku bunga biasanya memakan waktu 3 hingga 6 bulan. Waktu ini menimbulkan pertanyaan apakah pasar akan mengalami soft landing atau hard landing, yang selanjutnya akan mempengaruhi kinerja Bitcoin.
Jika pasar stabil, Liu memperkirakan Bitcoin akan mencapai $100.000 (Rp1.532.100.000) pada tahun 2024-2025, dengan perkiraan yang menunjukkan kemungkinan harga tertinggi $200.000 (Rp3.064.200.000) pada akhir tahun 2025. Hal ini akan didukung oleh total kapitalisasi pasar sebesar $4 hingga $5 triliun.
Perspektif Pasar yang Beragam
Sementara beberapa analis optimis dengan potensi jangka panjang Bitcoin, yang lain telah mengeluarkan catatan peringatan.
Baca juga: Bitcoin Meroket ke $60.000, Pemegang Bitcoin Raup Keuntungan $62 Miliar!
Ekonom Peter Schiff telah memperingatkan potensi penurunan Bitcoin, dengan mengutip formasi tiga puncak pada grafik.
Dia memprediksi bahwa Bitcoin bisa jatuh ke sekitar $42.000 (Rp643.482.000) dalam jangka pendek. Schiff juga membandingkan kinerja Bitcoin dengan emas, mempertahankan pandangannya bahwa emas adalah penyimpan nilai yang superior.
Perkiraannya menunjukkan tekanan turun lebih lanjut pada Bitcoin sebelum pemulihan.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- The Crypto Basic. Expert Analyst Says Fed Policy Shifts Could Push Bitcoin to $200K. Diakses pada 17 September 2024