Biaya Ethereum Anjlok ke Level Terendah dalam 7 Bulan Terakhir, Apa yang Terjadi?

author:

Array

Biaya Ethereum Anjlok ke Level Terendah dalam 7 Bulan Terakhir, Apa yang Terjadi?

Jakarta, Pintu News – Biaya transaksi di jaringan Ethereum baru-baru ini turun ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir, mencapai $1,7 per transaksi pada tanggal 12 Mei 2024.

Penurunan biaya transaksi rata-rata ini disebabkan oleh semakin menariknya jaringan layer-2 untuk transfer yang sering dilakukan.

Biaya Transaksi Ethereum Turun Drastis

Dilansir dari Crypto News, biaya transaksi rata-rata di jaringan Ethereum telah turun ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir karena jaringan layer-2 menjadi lebih menarik untuk transfer yang sering dilakukan.

Baca juga: Vitalik Buterin Usulkan Perubahan Model Gas Ethereum Baru, EIP-7706, Apa Dampaknya?

Menurut data dari BitInfoCharts, biaya transaksi rata-rata Ethereum turun serendah $1,7 pada 12 Mei, level yang terakhir kali terlihat pada Oktober 2023, ketika harga ETH di bawah angka $ 2.000.

Sumber: BitInfoCharts

Dengan peningkatan Dencun Ethereum, biaya juga turun secara signifikan pada jaringan layer 2 teratas, membuatnya lebih menarik untuk penggunaan sehari-hari.

Sesuai dengan statistik dari L2Fees, operasi token swap di jaringan lapisan-2 utama sekarang kurang dari $0,5, perbedaan yang cukup besar dibandingkan dengan mainnet Ethereum, di mana pengguna harus membayar lebih dari $4 untuk menukar satu token dengan token lainnya.

Buterin Usulkan Atasi Keterbatasan Sistem Komisi

Sementara itu, salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, telah mengusulkan untuk mengatasi keterbatasan sistem komisi yang ada melalui penetapan harga gas multidimensi.

Baca juga: Investor Ethereum Jangka Panjang Menggerakkan ETH Senilai $12,7 Juta!

Ethereum menggunakan model peer-to-peer di mana semua proses komputasi, termasuk penyimpanan, transfer data, dan operasi enkripsi, diukur dalam satu metrik yang dikenal sebagai “gas”.

Buterin berpendapat bahwa pendekatan saat ini mengarah pada pemanfaatan daya komputasi yang tidak efisien dan dapat mengakibatkan masuknya blok yang tidak aman ke dalam blockchain.

Mengusulkan pergeseran ke model gas multidimensi, ia menyarankan bahwa pendekatan ini dapat lebih mencerminkan kendala dan kemampuan jaringan yang sebenarnya, yang berpotensi meningkatkan kapasitas tanpa mengorbankan kesesuaian sumber daya.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

*Featured Image: Crypto.com

Array