Raup Rp319 Miliar, BAYC Mendominasi Penjualan Pasar NFT. Gimana Nasib Bitcoin Ordinals?

author:

Array

Raup Rp319 Miliar, BAYC Mendominasi Penjualan Pasar NFT. Gimana Nasib Bitcoin Ordinals?

Dalam dunia non-fungible token (NFT), penjualan berbagai aset mengalami lonjakan signifikan. Bored Ape Yacht Club (BAYC), koleksi NFT yang unik, mencatatkan volume penjualan tertinggi, menggeser koleksi-koleksi NFT menarik lainnya.

BAYC Memimpin Penjualan NFT

bayc mendominasi penjualan nft
Sumber: CryptoSlam

Seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas, koleksi NFT BAYC atau Bored Ape Tacht Club mencatat volume penjualan sebesar $21,53 juta atau setara dengan Rp319 miliar, yang membawanya menjadi pemimpin dalam koleksi NFT teratas berdasarkan volume penjualan.

Mengikuti BAYC, terdapat beberapa koleksi NFT top lainnya, seperti Azuki dengan volume penjualan $16,93 juta atau setara dengan Rp251 miliar, Uncategorized Ordinals dengan $12,89 juta atau Rp191 juta, Mutant Ape Yacht Club, dan DMarket.

Berkat hasil volume penjualan BAYC, AMB Crypto melaporkan bahwa volume koleksi Ethereum (ETH) naik sebesar 242,29% dalam tujuh hari terakhir.

Baca juga: Kumpulkan Rp14 Triliun, El Salvador dan Tether Gabung ke Proyek Penambangan Bitcoin Vulkanik

Lebih lanjut, kenaikan voluem penjualan ini berarti BAYC, bersama dengan koleksi lain seperti Azuki, mendapatkan banyak perhatian. Mereka telah menjadi incaran utama kolektor dan investor dan hal ini menandai peningkatan momentum dari beberapa minggu lalu.

Bitcoin dan Ethereum Menggeser Solana dan Polygon

Biasanya, NFT berbasis Ethereum menyumbang persentase besar dari 10 koleksi teratas. Namun, hal ini tidak terjadi dalam seminggu terakhir, karena BAYC dan koleksi lainnya seperti Mutant Ape Yacht Club (MAYC) kalah oleh Uncategorized Ordinals, sebuah koleksi yang beroperasi di blockchain Bitcoin.

Menurut laporan, pergeseran posisi ini mungkin terkait dengan naiknya Bitcoin Ordinals dan token BRC-20 dalam beberapa waktu lalu hinggi saat ini.

blockchain nft
Sumber: CryptoSlam

Seperti yang terlihat pada grafik di atas, dua blockchain teratas yang berkinerja cukup baik dalam 7 hari terakhir adalah Ethereum dan Bitcoin. Kedua blockchain ini telah mencatat penjualan masing-masing hampir $135,60 miliar atau Rp2 kuadriliun dan $33,38 miliar atau Rp495 triliun dalam 7 hari terakhir.

Sementara itu, menurut dari dari CryptoSlam, dalam 24 jam terakhir volume penjualan NFT mencapai $32,10 juta atau Rp476 miliar dengan penurunan hampir 5%.

Dampak dan Harapan dari Pergeseran ini

Mengutip AMB Crypto, pergeseran yang saat ini terjadi dapat diatribusikan kepada basis pengguna dan infrastruktur Bitcoin dan Ethereum yang meningkat, yang sekarang dianggap sebagai lingkungan yang akrab dan mudah diakses bagi penggemar NFT.

Sementara itu, beberapa koleksi yang beralih dari Solana ke Polygon dan Ethereum mungkin telah mempengaruhi hasil ini. Data dari CryptoSlam menunjukkan bahwa hanya satu koleksi Solana yang ada di 50 besar. Bahkan, beberapa koleksi di bawah rantai Polygon muncul sebelum mereka yang menyukai blockchain Proof-of-History (PoH).

Pada akhirnya, adopsi NFT oleh perusahaan besar seperti Starbucks, Gucci, Porsche, dan Red Bull Racing yang terjadi pada beberapa waktu lalu menunjukkan potensi besar dari teknologi ini. Meski masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti integrasi model penjualan di dunia virtual, pasar NFT diharapkan menjadi lebih canggih.

Baca juga: Gol untuk Lingkungan! FC Barcelona Luncurkan Koleksi NFT dengan Tema Lingkungan!

Dengan adanya Metaverse, proses tersebut bisa menjadi lebih mudah. Selain itu, lonjakan yang diharapkan dalam pasar crypto juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan pasar NFT.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


Referensi:

Array