Heboh! Arbitrum One Lumpuh Akibat Gelombang Inscription, Apa yang Terjadi?
Dunia crypto baru-baru ini dikejutkan dengan berita terhentinya jaringan Arbitrum One selama 78 menit. Kejadian ini berlangsung pada tanggal 15 Desember 2023 dan menimbulkan kecemasan di antara para penggunanya serta beragam spekulasi di berbagai platform media sosial.
Kini, Arbitrum One telah pulih dan berfungsi kembali, namun kejadian tersebut telah meninggalkan sejumlah pertanyaan dan pembelajaran yang berharga untuk sektor crypto.
Penyebab Kegagalan Sistem
Arbitrum One, yang merupakan solusi peningkatan skalabilitas untuk Ethereum, mengalami masa tidak aktif yang cukup lama karena adanya lonjakan besar dalam trafik jaringan. Pada jam 10:29 pagi ET, sequencer dari jaringan tersebut mengalami gangguan, yang mengakibatkan sistem tidak dapat berfungsi sama sekali.
Baca juga: Arbitrum DAO Siapkan Dana Jumbo $23 Juta untuk Proyek Crypto Inovatif!
Kejadian ini bertepatan dengan peningkatan jumlah transaksi yang signifikan, di mana aktivitas inscription menjadi faktor utama. Sebelum terjadinya gangguan, transaksi inscription mendominasi hingga 90% dari keseluruhan aktivitas di jaringan tersebut.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna Arbitrum One, yang mulai mempertanyakan kestabilan dari jaringan tersebut. Tim pengembang Arbitrum dengan sigap mengatasi masalah tersebut untuk memulihkan jaringan ke kondisi normal.
Dampak dan Solusi
Selama periode gangguan, biaya gas di jaringan Arbitrum One mengalami kenaikan yang tajam. Namun, setelah jaringan kembali aktif, biaya transaksi kembali ke tingkat normal. Pengguna yang terpengaruh oleh masa tidak aktif ini diberikan opsi untuk menarik aset mereka kembali ke jaringan Ethereum, walaupun proses ini bisa memakan waktu hingga satu hari penuh.
Dalam kasus di mana validator proposer juga mengalami kendala, proses penarikan bisa berlangsung lebih lama, hingga mencapai enam hari. Meskipun Arbitrum One telah beroperasi kembali, insiden ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan guna meningkatkan keandalan jaringan.
Baca juga: Skandal Taruhan Crypto Guncang Pemilu Taiwan, Apa Risikonya?
Langkah ke Depan dari Arbitrum
Arbitrum telah mengonfirmasi bahwa semua sistem mereka kini telah berjalan dengan normal pasca insiden tersebut. Mereka juga berencana untuk merilis laporan detail tentang insiden ini dalam beberapa hari mendatang.
Harry Kalodner, salah satu pendiri Arbitrum, mengakui bahwa kejadian ini merupakan momen yang menantang dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Tim Arbitrum berkomitmen untuk melakukan peningkatan dan memastikan bahwa jaringan mereka dapat beroperasi sesuai dengan standar yang diharapkan.
Kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi pada jaringan lain seperti Telegram Open Network (TON) dan Polygon, yang menandakan bahwa isu skalabilitas dan stabilitas masih menjadi tantangan utama dalam industri crypto.
Pada akhirnya, insiden yang terjadi pada Arbitrum One merupakan pengingat bagi ekosistem crypto tentang pentingnya skalabilitas dan keamanan dalam sebuah jaringan. Walaupun kini telah kembali berfungsi, Arbitrum One dan jaringan crypto lainnya harus terus berinovasi dan memperkuat infrastruktur mereka untuk mencegah terjadinya downtime di masa yang akan datang dan memastikan kepercayaan pengguna tetap terjaga.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. Arbitrum Network Goes Offline December 15. Diakses pada tanggal 17 Desember 2023
- Crypto News. Network Traffic Surge Stalls Arbitrum One. Diakses pada tanggal 17 Desember 2023
- The Block. Arbitrum Says All Systems Are Operational After Surge of Inscriptions Caused Outage Earlier in Day. Diakses pada tanggal 17 Desember 2023