Apakah Dunia Masih dalam Krisis Ekonomi? Ini yang Perlu Kamu Ketahui!

Array

Apakah Dunia Masih dalam Krisis Ekonomi? Ini yang Perlu Kamu Ketahui!

Ketegangan geopolitik, perang yang masih berlangsung, dan inflasi yang terus berlanjut. Inilah gambaran dunia saat ini menurut Peter Giger, Kepala Petugas Risiko Grup di Zurich Insurance Group.

Laporan Risiko Global yang diterbitkan oleh Forum Ekonomi Dunia pada awal 2023 menyimpulkan bahwa umat manusia sedang menghadapi ‘krisis poli’. Apakah kita masih berada dalam krisis poli? Mari kita telusuri lebih lanjut.

Perubahan dalam Ekonomi

Pada awal 2023, banyak negara maju mengalami krisis biaya hidup akibat ketidakstabilan pasar dan inflasi yang mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade. Enam bulan kemudian, intervensi otoritas telah berhasil menahan risiko kekacauan finansial. Namun, kita belum sepenuhnya aman.

Baca Juga: Bank-Bank Besar AS dan Kanada Menolak Ganti Rugi Nasabah Korban Penipuan, Kenapa?

Inflasi bisa tetap tinggi dan bahkan naik jika terjadi guncangan lebih lanjut. Misalnya, perang di Ukraina bisa memburuk, atau peristiwa cuaca ekstrem yang bisa memicu kebijakan moneter yang lebih ketat.

Ketidakstabilan rantai pasokan juga menjadi perhatian. Rantai pasokan telah mengalami pukulan dalam beberapa tahun terakhir – dari perang dagang AS-China, pandemi, hingga kapal kontainer Ever Given yang terjebak di Terusan Suez. Ditambah lagi, ketegangan geopolitik kini menghasilkan sanksi dan kontrol perdagangan yang semakin meningkat.

Krisis Iklim dan Risiko Baru

Januari 2023: Inflasi Amerika Serikat Turun Jadi 6,4%

Tahun demi tahun, krisis iklim menjadi puncak Laporan Risiko Global. Ini tetap menjadi risiko terbesar yang dihadapi umat manusia. “Kenyataan yang mengerikan yang mulai kita lihat, adalah bahwa beberapa tempat yang sebelumnya layak untuk ditinggali, akan menjadi sangat tidak nyaman dan akan terpapar bencana alam secara rutin,” kata Giger.

Selain itu, masalah lingkungan lainnya, seperti kehilangan keanekaragaman hayati juga semakin mendapat perhatian. Namun, ada juga alasan untuk optimis – aktivisme pemegang saham mendorong masalah tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan naik dalam agenda. Dalam enam bulan terakhir, kecerdasan buatan telah menarik perhatian publik.

Namun, Giger percaya bahwa ada banyak hype. “Orang-orang sangat memperkirakan dampak jangka pendek dan sangat meremehkan dampak jangka panjang,” katanya.

Paragraf Penutup

Dalam menghadapi berbagai risiko ini, penting bagi kita untuk belajar dari pengalaman masa lalu dan membangun ketahanan. Meski kita masih berada dalam krisis poli, ada juga alasan untuk tetap optimis dan berusaha mencari solusi.

Baca Juga: Dolar AS Tenggelam? Pakar Ekonomi Peter Schiff Ungkap Bahaya Memilki USD!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array