Analisa Harga Bitcoin Hari Ini (13/3): Kembali Melambung 9,74% Setelah Isu SVB?

Array

Analisa Harga Bitcoin Hari Ini (13/3): Kembali Melambung 9,74% Setelah Isu SVB?

Bagaimana analisa harga Bitcoin hari ini 13 Maret 2023? Baru-baru ini, adopsi Ordinal, sebuah solusi Layer 2, memperluas kasus penggunaan jaringan Bitcoin tidak hanya untuk transaksi BTC.

Meskipun ada perbedaan pendapat tentang penggunaan Ordinal dalam komunitas Bitcoin, popularitasnya yang meningkat dan potensi dampaknya terhadap jaringan Bitcoin dapat menjadi game-changing bagi para penambang BTC.

Kemampuan Ordinal untuk memungkinkan transaksi yang cepat dan murah dapat meningkatkan adopsi Bitcoin dan berpotensi mengurangi beban jaringan. Hal ini pada akhirnya dapat menghasilkan efisiensi dan profitabilitas yang lebih besar bagi para penambang BTC.

Hal ini telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor kunci yang dapat membantu BTC mendapatkan kembali kekuatannya dan meningkatkan harganya.

Simak analisis teknikal harga Bitcoin hari ini 13 Maret 2023 berikut ini!

Harga Bitcoin (BTC) Melambung 9,74% Dalam 24 Jam

Harga Bitcoin (BTC) Melambung 9,74% Dalam 24 Jam
Harga Bitcoin (BTC) 24 Jam. Sumber: Market Pintu

Jika dilihat dari market Pintu, harga Bitcoin (BTC) melambung 9,74% hanya dalam waktu 24 jam. Kenaikan tersebut membuat harga BTC menyentuh harga tertingginya di harga Rp350.614.769 per 13 Maret 2023. Akankah BTC mencapai level resistance baru dalam waktu dekat? Simak analisis teknikalnya berikut ini!

Analisis Teknikal BTC: Bulls Harus Mendorong Harga di Atas EMA 20-Hari Untuk Capai Resistance Overhead di $25.250

Analisis Teknikal BTC 13 Maret 2023
Harga BTC/USDT 24 Jam. Sumber: TradingView

Bagaimana analisa harga Bitcoin hari ini 13 Maret 2023? Menurut Cointelegraph, moving average eksponensial 20 hari BTC kemungkinan akan menjadi rintangan utama. Jika harga berbalik turun tajam dari EMA 20 hari, BTC dapat menguji ulang support di SMA 200 hari. Jika level ini ditembus, BTC dapat turun ke $18.400 dan kemudian ke $16.300.

Jika bulls ingin mencegah penurunan, bulls harus mendorong harga di atas EMA 20 hari. Jika mereka berhasil melakukannya, BTC dapat mengambil momentum dan melambung menuju resistance overhead di $25.250 yang setara dengan Rp388.019.275 (kurs $1 = Rp15.367).

Pasalnya, tidak hanya Bitcoin (BTC) yang mengalami kenaikan harga, ada beberapa aset lain yang juga mengalami kenaikan harga hingga 32% per 13 Maret 2023, di antaranya adalah Synthetix (SNX), Maker (MKR), Optimism (OP), Fetch.AI (FET), dan Filecoin (FIL).

Baca Juga: Analisa Harga Solana Hari Ini 13 Maret 2023: SOL Kembali Pulih dan Berada di Tren Bullish?

Krisis SVB, Bagaimana Dengan Kondisi Market Crypto?

Setelah mengirimkan sinyal yang mirip dengan bank Silvergate, Silicon Valley Bank (SVB) dan perusahaan induknya SVB Financial memicu pergerakan di pasar crypto.

Ketika masalah likuiditas menumpuk, Bitcoin memimpin crypto dalam penurunan ke posisi terendah dalam beberapa bulan. Namun, sehari kemudian, market crypto kembali pulih. Menurut Cointelegraph, data terbaru menunjukkan bahwa market crypto sudah mulai stabil dan reli sedang berlangsung.

Pasalnya, pada 12 Maret 2023, Federal Reserve Board baru-baru ini telah mengumumkan pendanaan senilai $25 miliar yang ditujukan untuk mendukung bank-bank dan perusahaan-perusahaan penyimpan dana. Dana ini akan memastikan bahwa bank-bank yang memenuhi syarat akan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.

Income Sharks Twitter
Sumber: Akun Twitter Income Sharks

“Volume mulai masuk, menurut saya ini bisa terjadi pada akhir Maret, jika tidak lebih cepat,” menurut akun analisis crypto populer di Twitter, IncomeSharks, berkomentar di bagian analisis yang membahas rebound Bitcoin.

Pergerakan Harga BTC 2016 dan 2023
Pergerakan Harga BTC 2016 dan 2023. Sumber: Cointelegraph

Sementara itu, menyamakan pergerakan harga saat ini dengan tahun 2016, trader Alan, yang juga dikenal sebagai Trader Tardigrade di Twitter, menggambarkan performa Bitcoin sebagai “retracement before take-off”. Apa artinya? Menurut MUO, banyak trader crypto yang menggunakan alat Fibonacci retracement untuk memeriksa kemungkinan tempat harga menemukan support atau resistance.

Pullback, juga dikenal sebagai retracement, adalah pembalikan harga sementara dalam tren pasar crypto. Hal ini berbeda dengan pembalikan arah karena ini hanya merupakan pergerakan jangka pendek melawan tren, diikuti dengan kelanjutan tren yang sedang berlangsung.

*Disclaimer:

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array