Dipenuhi Warga Lansia, Kota Busan Korea Selatan Berambisi Jadi Pusat Crypto
Setelah gencar terhadap pertumbuhan Metaverse, kini Korea Selatan mulai memperlihatkan ketertarikannya dengan crypto. Di awal tahun 2023 ini, Korea Selatan diketahui telah meluncurkan sistem pelacak crypto, dan mengesahkan pedoman baru tentang keamanan token.
Dan yang paling terbaru, BlockWorks (14/2/23) melaporkan bahwa kota terbesar kedua di Korea Selatan, Busan, berambisi untuk menjadi pusat crypto.
Busan Berkomitmen Jadi Pusat Crypto
Dilansir dari Bitcoin News (14/2/23), kota terbesar kedua di Korea Selatan, Busan, sedang melakukan upaya untuk menjadi pusat crypto. Menurut laporan, ambisi menjadi pusat crypto ini muncul karena Busan telah ditetapkan sebagai kota yang dipenuhi dengan lansia oleh pemerintah Korea. Menurut data yang ada, lebih dari 20% populasi di kota Busan berusia 65 tahun atau lebih.
Karena hal tersebut, kota pelabuhan ini menghadapi tantangan demografis, dan mendorong para pejabatnya percaya bahwa crypto dapat membantu membalikkan keadaan dengan menarik kaum muda, perusahaan start-up teknologi, serta para investor.
Mengutip dari Bitcoin News, para pejabat kota Busan telah memperhatikan bahwa orang yang lebih muda lebih suka bekerja di bidang-bidang seperti crypto. Park Kwang-hee, selaku kepala divisi keuangan dan blockchain di pemerintah metropolitan Busan, mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada aset digital da produk keuangan.
Park juga mengatakan bahwa meskipun pertukaran crypto FTX telah runtuh pada November tahun lalu, Busan tetap berkomitmen pada rencananya untuk menjadi pusat crypto.
Baca juga: Pemerintahnya Anti-Crypto, Thailand Malah Disebut Jadi Pusat Crypto Asia Berikutnya?
Ambisi Kota Busan Terhadap Crypto
Tak hanya sekedar ucapan, kota ini dilaporkan telah menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa bursa mata uang crypto terbesar di dunia, termasuk Binance Holdings Ltd. untuk meluncurkan Busan Digital Asset Exchange pada akhir tahun ini.
Tekait hal ini, pada Agustus 2022, Binance mengatakan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Busan akan “menerima dukungan teknologi dan infrastruktur dari Binance” dan kedua bursa tersebut akan berbagi buku pesanan mereka.
Busan Digital Asset Exchange juga berencana untuk merambah ke token keamanan. Menurut Bitcoin News, pemerintah Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan penerbitan token semacam itu di tahun mendatang.
Selain itu, upaya Busan untuk menjadi pusat mata uang crypto juga mencakup menarik perusahaan blockchain. Pada tahun 2019, kota ini menjadi zona bebas regulasi untuk pengujian blockchain dan pengembangan bisnis terkait. Saat ini, kota Busan telah mendukung 6 proyek dari 17 perusahaan. Pada bulan Desember tahun lalu, 15 perusahaan blockchain lainnya pindah ke Pusat Keuangan Internasional Busan, sehingga jumlah total perusahaan blockchain yang ada di Busan menjadi 29.
Di sisi lain, laporan Bloomberg mengatakan bahwa bukan hal yang baru jika para pejabat kota berambisius untuk menjadi pusat keuangan atau industri lainnya. Hal seperti ini juga telah terjadi di negara tetangga, Asia Timur, seperti Tokyo, yang sejak lama berusaha untuk menjadi pusat keuangan Asia, terlepas dari kendala bahasa dan tarif pajak yang jauh lebih tinggi daripada Hong Kong atau Singapura.
Sedangkan Taiwan, pada awal Januari 2023 lalu juga menunjukkan optimisnya untuk menjadi pusat crypto di Asia dan percaya bahwa teknologi blockchain akan membawa keaman cyber. Baca selengkapnya di Beda dengan Negara Tetangganya China yang Anti Crypto, Taiwan Justru Optimis Jadi Pusat Crypto Asia!
- Bitcoin News. South Korea’s Second-Largest City Aims to Become a Crypto Hub. Diakses tanggal: 17 Februari 2023
- Block Works. Korea’s Second-largest City Pushes for Crypto Hub. Diakses tanggal: 17 Februari 2023
- Bloomberg. A South Korean City’s Answer to Its Aging Population: A Crypto Hub. Diakses tanggal: 17 Februari 2023