Terungkap! Akhir dari Bitcoin Ordinals dan BRC-20 di Tangan Developer

author:

Array

Terungkap! Akhir dari Bitcoin Ordinals dan BRC-20 di Tangan Developer

Kabar mengejutkan datang dari dunia crypto, di mana seorang developer inti Bitcoin, Luke Dashjr, mengklaim telah menemukan celah yang bisa mengakhiri eksistensi Bitcoin Ordinals dan BRC-20. Celah ini dikatakan sebagai pintu bagi para inscriber untuk memasukkan data berlebihan ke dalam blockchain, yang berpotensi segera ditutup.

Penemuan Celah oleh Developer Bitcoin

pengembang brc-20 ordinals
Sumber: X

Luke Dashjr, developer Bitcoin Core, mengungkapkan bahwa Bitcoin Ordinals dan BRC-20 memanfaatkan kerentanan dalam kode Bitcoin Core untuk membanjiri blockchain dengan data.

Baca juga: Pencipta Bitcoin Ordinals Usulkan Perubahan Besar dalam Sistem Penomoran!

Sejak tahun 2013, pengguna dapat menetapkan batasan ukuran data tambahan dalam transaksi yang mereka teruskan atau tambang. Namun, dengan menyamarkan data mereka sebagai kode program, inskripsi berhasil menghindari batasan ini.

Pembaruan terakhir pada Bitcoin Knots, yang merupakan turunan dari Bitcoin Core, telah memperbaiki bug yang memungkinkan inskripsi mengelak dari batasan tersebut. Dengan perbaikan ini, Ocean, protokol penambangan terdesentralisasi yang memiliki Dashjr sebagai CTO, mengumumkan bahwa blok mereka kini akan mencakup lebih banyak transaksi nyata.

Hal tersebut menandakan bahwa inskripsi Ordinals dianggap sebagai serangan denial-of-service terhadap jaringan Bitcoin.

Reaksi Pasar dan Komunitas Crypto

Pengumuman ini langsung berdampak pada pasar, dengan harga ORDI turun 15% dalam satu jam setelah berita tersebar. Komunitas crypto bereaksi beragam, dengan beberapa pihak mengkritik keputusan untuk mengakhiri dukungan terhadap Ordinals dan BRC-20.

Baca juga: Terobosan Baru di Dunia Crypto: Bioniq, Marketplace NFT Bitcoin Cepat dan Hemat Biaya!

Para penambang yang mendapat keuntungan dari pengenalan Ordinals dan BRC-20 ke komunitas merasa kecewa dengan keputusan ini. Shenyu, salah satu pendiri f2pool, menegaskan bahwa Bitcoin bukan Ethereum dan para developer tidak memiliki kekuasaan penuh dalam pengambilan keputusan.

Luke Dashjr menambahkan bahwa entitas yang menjalankan node Bitcoin telah menyetujui transaksi keuangan, namun banyak yang mengeluh setelah terpaksa menyetujui inskripsi yang dianggap spam. Penggunaan data yang berlebihan ini berdampak pada blockchain Bitcoin, meskipun para developer telah berusaha untuk menyelesaikannya.

Perdebatan mengenai masa depan Bitcoin Ordinals dan BRC-20 masih berlanjut, namun satu hal yang pasti, perubahan besar akan terjadi jika celah yang ditemukan oleh Luke Dashjr ini benar-benar ditutup. Keputusan ini akan menentukan arah baru dalam evolusi Bitcoin dan mungkin juga akan mempengaruhi dinamika pasar crypto secara keseluruhan.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array