7News YouTube Diretas oleh Penipu Crypto, Elon Musk Palsu Promosikan Penipuan
Jakarta, Pintu News – Sebuah saluran berita YouTube milik penyiar besar Australia, Seven Network, telah diretas oleh penipu crypto yang menayangkan video Elon Musk palsu yang dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang mempromosikan penipuan crypto.
Saluran YouTube 7News telah diubah namanya menjadi Tesla, produsen mobil listrik, dan menampilkan video Musk palsu yang mengatakan bahwa dia akan memberikan crypto secara gratis. Musk palsu tersebut menawarkan skema “gandakan uang” yang umum, menjanjikan untuk mengirimkan kembali dua kali lipat jumlah crypto yang dikirim ke alamat tertentu.
Pada saat penulisan, sekitar 150.000 orang sedang menonton tiga siaran langsung yang menampilkan Musk palsu di saluran 7News. Tidak diketahui berapa banyak penonton yang merupakan bot untuk meningkatkan jumlah penonton.
Sebuah situs web yang dibagikan oleh para penipu meminta Bitcoin (BTC), Ether (ETH), Solana (SOL), dan Dogecoin (DOGE), dengan alamat yang terdaftar hanya menampung total lebih dari $11.000. Musk adalah tokoh publik yang populer bagi para penipu untuk dipalsukan dan digunakan dalam penipuan crypto.
Penipuan “Gandakan Uang”
Penipuan crypto telah menjadi masalah yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan para penipu menggunakan berbagai metode untuk menipu orang agar menyerahkan uang mereka. Dalam kasus terbaru ini, para penipu telah meretas saluran YouTube penyiar besar Australia dan menggunakannya untuk mempromosikan penipuan “gandakan uang”.
Penipuan “gandakan uang” adalah jenis penipuan umum yang menjanjikan untuk menggandakan jumlah uang yang diinvestasikan oleh korban. Para penipu biasanya melakukan ini dengan mengklaim bahwa mereka memiliki akses ke skema investasi khusus atau bahwa mereka dapat meretas akun pertukaran crypto. Namun, pada kenyataannya, tidak ada skema investasi seperti itu, dan para penipu hanya akan melarikan diri dengan uang korban.
Baca Juga: Render Token (RNDR) Meroket 13%, Volume Perdagangan Melonjak!
Cara Melindungi Diri dari Penipuan Crypto
Ada beberapa hal yang dapat investor lakukan untuk melindungi diri dari penipuan crypto. Pertama, penting untuk melakukan riset sebelum berinvestasi dalam mata uang crypto apa pun. Pastikan investor memahami cara kerja mata uang crypto dan risiko yang terlibat. Kedua, berhati-hatilah dengan siapa kamu berbagi informasi pribadi dan keuangan kamu.
Jangan pernah memberikan informasi kamu kepada siapa pun yang tidak kamu percayai. Ketiga, waspadalah terhadap penawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan memang begitu.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Investor Telah Menjadi Korban Penipuan Crypto
Jika investor telah menjadi korban penipuan crypto, penting untuk segera melaporkannya ke pihak berwenang. Investor juga harus menghubungi bursa crypto dan memberi tahu mereka tentang apa yang terjadi. Ada juga beberapa organisasi yang dapat membantu investor memulihkan uang, seperti Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Penutup
Penipuan crypto adalah masalah serius, tetapi ada beberapa hal yang dapat investor lakukan untuk melindungi diri sendiri. Dengan melakukan riset, berhati-hati, dan waspada terhadap penipuan, investor dapat membantu melindungi diri dari menjadi korban.
Baca Juga: Mengungkap Sektor Crypto Paling Menguntungkan di Semester Pertama 2024
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Cointelegraph. Scammers Hijack Major Australian Broadcaster’s YouTube to Shill Crypto Scam. Diakses pada tanggal 27 Juni 2024
- TradingView. Crypto Scammers Hijack Major Australian News Broadcaster’s YouTube. Diakses pada tanggal 27 Juni 2024
- Featured Image: Reuters