Terraform Labs Dituduh Bangun Kebohongan, SEC Ungkap Fakta Mengejutkan

Array

Terraform Labs Dituduh Bangun Kebohongan, SEC Ungkap Fakta Mengejutkan

Jakarta, Pintu News – Dalam persidangan antara Terraform Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau Securities and Exchange Commission (SEC), terungkap fakta mengejutkan bahwa perusahaan crypto tersebut diduga telah membangun cerita mereka di atas kebohongan.

Tuduhan ini disampaikan oleh pengacara SEC dalam sidang yang telah memasuki hari kesepuluh tanpa kehadiran Do Kwon, salah satu pendiri Terraform Labs.

SEC Sebut Terraform Bangun Cerita di Atas Kebohongan

Pengacara SEC menyatakan bahwa Terraform telah membuat beberapa klaim palsu kepada investor, termasuk mengenai stabilitas stablecoin algoritmik TerraUSD (UST) dan integrasi dengan aplikasi pembayaran Korea Selatan. Menurut mereka, Terraform telah membangun cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan dan menyesatkan para investor crypto.

Baca Juga: Cboe Ajukan Permohonan ke SEC untuk Gabungkan Reksa Dana dengan ETF

Di sisi lain, pengacara Terraform, Louis Pellegrino, membela kliennya dengan menyatakan bahwa Do Kwon telah jujur dalam pernyataan publiknya. Ia berpendapat bahwa SEC telah mengambil informasi yang tidak kontekstual untuk mendukung kasus mereka.

Terraform Disebut Sebagai “Rumah Kartu” yang Runtuh

terraform labs akuisisi pulsar finance
Sumber: CryptoRank

SEC menggambarkan Terra sebagai “rumah kartu” yang runtuh bagi para investor crypto pada tahun 2022. Kegagalan Terra berkontribusi pada penurunan besar pasar crypto yang menyeret perusahaan-perusahaan seperti FTX, BlockFi, Celsius, dan lainnya hingga mengajukan kebangkrutan.

Pengacara SEC membandingkan Terra dengan skema Ponzi, di mana keuntungan awal dibayarkan kepada investor menggunakan uang dari investor baru. Ketika aliran uang baru berhenti, seluruh sistem runtuh dan investor kehilangan uang mereka.

Do Kwon Masih Buron, Sidang Tanpa Kehadirannya

Persidangan antara SEC dan Terraform Labs terus berlanjut tanpa kehadiran Do Kwon secara langsung. Kwon saat ini berada di Montenegro dan pengadilan masih menentukan apakah akan mengabulkan permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat atau Korea Selatan. Ia ditangkap pada bulan Maret 2023 karena menggunakan dokumen perjalanan yang dipalsukan.

Sebelumnya, Hakim Jed Rakoff telah menunda tanggal mulai sidang SEC v. Terraform Labs hingga 25 Maret untuk mengakomodasi kehadiran Kwon. Tokoh-tokoh besar lainnya di dunia kripto yang akan menghadapi pengadilan di Amerika Serikat termasuk mantan CEO Celsius, Alex Mashinsky, untuk sidang pidana pada Januari 2025, dan mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, untuk sidang vonis pada 30 April.

Penutup

Kasus Terraform Labs menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan kripto dapat membangun cerita yang menyesatkan untuk menarik investor. Kegagalan Terra telah menyebabkan kerugian besar bagi banyak orang dan menimbulkan pertanyaan tentang regulasi yang lebih ketat untuk industri kripto.

Baca Juga: Bocoran Strategi Baru Binance dan Gebrakan di Dunia Crypto Gaming di Pasar Crypto

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array