
<html><body><span class="rt-reading-time" style="display: block;"><span class="rt-label rt-prefix">Reading Time: </span> <span class="rt-time">4</span> <span class="rt-label rt-postfix">minutes</span></span><p>Dengan adanya isu resesi, semakin banyak orang yang mulai tertarik untuk berinvestasi demi mengembangkan aset mereka. Artikel berikut ini akan membahas tentang apa itu rasio NPL sebagai <a href="https://pintu.co.id/blog/apa-itu-rasio-keuangan">rasio keuangan</a> yang harus diperhatikan oleh investor yang hendak berinvestasi ke sektor perbankan.</p><html><body><style>                    #joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded, #joli-toc-wrapper.joli-folded nav#joli-toc.joli-expanded, #joli-toc-wrapper.joli-unfolded nav#joli-toc{padding: 24px !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded li a, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed li a,#joli-toc-wrapper.joli-folded nav#joli-toc.joli-expanded li a, #joli-toc-wrapper.joli-unfolded nav#joli-toc li a{text-overflow: unset !important;overflow: hidden !important;white-space: normal !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc{width: auto !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed{width: initial !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc .title #title-label{text-align: left !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed .title, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc .title{font-size: 2em !important;font-weight: 900 !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc {background-color: #f1f1f1 !important;}                    #joli-toc-wrapper.joli-unfolded-ufloating nav#joli-toc ul.joli-nav ul,#joli-toc-wrapper.joli-incontent nav#joli-toc ul.joli-nav ul,#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded ul.joli-nav ul {margin: 0 0 0 20px !important;}#joli-toc-wrapper {top: initial !important;bottom: initial !important;margin-left: initial !important;}body.admin-bar #joli-toc-wrapper {top: initial !important;bottom: initial !important;}#joli-toc-wrapper {margin-top: 24px;border-radius: 16px;overflow: hidden;}</style><div id="joli-toc-filler"></div>
<div id="joli-toc-wrapper" class="joli-unfolded-incontent joli-unfolded joli-incontent   joli-smoothscroll">
    <nav id="joli-toc">
        <header id="joli-toc-header">
                                                <div class="title">
                <span id="title-label">Daftar Isi</span>
            </div>
                    </header>
                <ul class="joli-nav"><li class="item"><a href="#apa-itu-npl" title="Apa itu NPL?" class="joli-h2">Apa itu NPL?</a></li><li class="item"><a href="#apa-itu-rasio-npl" title="Apa itu Rasio NPL?" class="joli-h2">Apa itu Rasio NPL?</a></li><li class="item"><a href="#kategori-npl-bank" title="Kategori NPL Bank" class="joli-h2">Kategori NPL Bank</a></li><li class="item"><a href="#rumus-perhitungan-npl" title="Rumus Perhitungan NPL" class="joli-h2">Rumus Perhitungan NPL</a><ul><li class="subitem"><a href="#cara-menghitung-npl-dari-laporan-keuangan" title="Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan" class="joli-h3">Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan</a></li><li class="subitem"><a href="#cara-menghitung-npl-berdasarkan-ketentuan-ojk" title="Cara Menghitung NPL Berdasarkan Ketentuan OJK" class="joli-h3">Cara Menghitung NPL Berdasarkan Ketentuan OJK</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#pengaruh-npl-terhadap-penyaluran-kredit" title="Pengaruh NPL Terhadap Penyaluran Kredit" class="joli-h2">Pengaruh NPL Terhadap Penyaluran Kredit</a><ul><li class="subitem"><a href="#aspek-rentabilitas" title="Aspek Rentabilitas" class="joli-h3">Aspek Rentabilitas</a></li><li class="subitem"><a href="#aspek-solvabilitas" title="Aspek Solvabilitas" class="joli-h3">Aspek Solvabilitas</a></li><li class="subitem"><a href="#aspek-likuiditas" title="Aspek Likuiditas" class="joli-h3">Aspek Likuiditas</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#perbedaan-npl-gross-dan-npl-net" title="Perbedaan NPL Gross dan NPL Net" class="joli-h2">Perbedaan NPL Gross dan NPL Net</a></li></ul>                    </nav>
</div>
</body></html><h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="apa-itu-npl"><strong>Apa itu NPL?</strong></h2><figure class="wp-block-image size-large"><img decoding="async" loading="lazy" width="1024" height="683" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/npl-adalah-1024x683.jpg" alt="npl adalah" class="wp-image-22628" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/npl-adalah-1024x683.jpg 1024w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/npl-adalah-300x200.jpg 300w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/npl-adalah-768x512.jpg 768w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/npl-adalah.jpg 1200w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px"></figure><p><strong><em>Non-performing loan</em> (NPL) adalah</strong> suatu istilah dalam sektor perbankan yang merujuk pada situasi kredit bermasalah. Dengan kata lain, <em>non-performing loan</em> adalah suatu pinjaman bank yang tidak dapat dilunasi oleh debitur secara penuh dikarenakan adanya keterlambatan pembayaran atau gagal bayar terhadap bunga bulanan maupun pokok pinjaman.</p><p>Masing-masing bank umumnya memiliki persyaratan status <em>non-performing</em> yang beragam. Namun, status <em>non-performing</em> biasanya muncul ketika tidak terdapat pembayaran bunga maupun pokok pinjaman selama kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan. Adapun kurun waktu yang ditetapkan ini bisa berkisar antara 90 hingga 180 hari dari masa jatuh tempo pembayaran. Pada kondisi tersebut, biasanya pihak bank akan menganggap debitur telah melakukan wanprestasi.</p><p><strong>Baca juga: <a href="https://pintu.co.id/blog/pinjaman-bitcoin-vs-pinjaman-bank-lebih-baik-mana">Pinjaman Bitcoin vs Pinjaman Bank, Apa Bedanya?</a></strong></p><h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="apa-itu-rasio-npl"><strong>Apa itu Rasio NPL?</strong></h2><p>Sebagai <a href="https://pintu.co.id/blog/perbedaan-lembaga-keuangan-bank-dan-non-bank">lembaga keuangan</a> yang kinerjanya dipantau oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setiap perusahaan yang bergerak di sektor perbankan diwajibkan untuk mengungkapkan rasio kredit bermasalah terhadap jumlah total pinjaman yang diberikan bank pada debitur.</p><p>Rasio NPL (<em>non-performing loan</em>) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko kredit bank dan kualitas pinjaman yang diberikan. Semakin tinggi angka rasio NPL terhadap total pinjaman, maka semakin besar pula potensi kerugian yang harus ditanggung oleh bank apabila gagal memulihkan jumlah pinjaman yang terutang.</p><p>Hal tersebut dikarenakan adanya <em>non-performing loan</em> akan mengurangi jumlah pendapatan yang diperoleh bank sekaligus menurunkan tingkat kinerja bank. Tingginya angka rasio NPL berpotensi menghambat penyaluran kredit dari bank ke bisnis dan rumah tangga.</p><p>Dalam upaya menyeimbangkan risiko kredit yang nantinya juga dapat berdampak terhadap perekonomian negara, Bank Indonesia dan OJK menjadikan rasio NPL sebagai dasar evaluasi kinerja perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor perbankan.</p><h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="kategori-npl-bank"><strong>Kategori NPL Bank</strong></h2><p>Berdasarkan hasil perhitungannya, rasio NPL bank dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori menurut Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015, antara lain:</p><ul><li>Rasio NPL &lt; 2% dikategorikan sebagai NPL bank yang &ldquo;sangat sehat&rdquo;</li><li>Rasio NPL berkisar antara 2 &ndash; 5% dapat dikategorikan sebagai NPL bank yang &ldquo;sehat&rdquo;</li><li>Rasio NPL &gt; 5% dikategorikan sebagai NPL bank yang &ldquo;tidak sehat&rdquo;</li></ul><p>Berdasarkan peraturan tersebut, dapat dipahami bahwa <strong>rasio NPL yang ideal bagi perusahaan yang bergerak di sektor perbankan adalah di bawah 5%</strong>. Apabila bank memiliki rasio NPL di atas 5%, maka nantinya Bank Indonesia akan melakukan pengawasan intensif untuk mencegah kemungkinan terjadinya risiko yang dapat membahayakan kelangsungan bisnis bank.</p><h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="rumus-perhitungan-npl"><strong>Rumus Perhitungan NPL</strong></h2><figure class="wp-block-image size-large"><img decoding="async" loading="lazy" width="1024" height="683" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-npl-adalah-1024x683.jpg" alt="rumus npl adalah" class="wp-image-22629" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-npl-adalah-1024x683.jpg 1024w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-npl-adalah-300x200.jpg 300w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-npl-adalah-768x512.jpg 768w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-npl-adalah.jpg 1200w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px"></figure><p>Berikut ini kami telah merangkum beberapa metode dan rumus perhitungan rasio NPL, antara lain:</p><h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="cara-menghitung-npl-dari-laporan-keuangan">Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan</h3><p>Berdasarkan <a href="https://pintu.co.id/blog/pengertian-laporan-keuangan-contoh-jenis-dan-cara-membuatnya">laporan keuangan</a> perusahaan, rasio NPL dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:</p><figure class="wp-block-image size-full"><img decoding="async" loading="lazy" width="1018" height="114" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-menghitung-npl.jpg" alt="apa itu npl" class="wp-image-22622" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-menghitung-npl.jpg 1018w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-menghitung-npl-300x34.jpg 300w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/rumus-menghitung-npl-768x86.jpg 768w" sizes="(max-width: 1018px) 100vw, 1018px"></figure><h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="cara-menghitung-npl-berdasarkan-ketentuan-ojk">Cara Menghitung NPL Berdasarkan Ketentuan OJK</h3><p>Berdasarkan ketentuan OJK, perhitungan rasio NPL dapat dihitung menggunakan dua jenis rumus yakni <em>gross</em> NPL dan <em>net</em> NPL. Perbedaan definisi di antara keduanya akan dibahas pada bagian akhir artikel ini. Berikut ini rumus perhitungannya:</p><figure class="wp-block-image size-large"><img decoding="async" loading="lazy" width="1024" height="300" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/cara-menghitung-npl-ojk-1024x300.jpg" alt="cara menghitung npl ojk" class="wp-image-22623" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/cara-menghitung-npl-ojk-1024x300.jpg 1024w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/cara-menghitung-npl-ojk-300x88.jpg 300w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/cara-menghitung-npl-ojk-768x225.jpg 768w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/cara-menghitung-npl-ojk.jpg 1066w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px"></figure><p>Total kredit bermasalah adalah total kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Sementara CKPN kredit bermasalah merupakan cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk bank sesuai dengan standar <a href="https://pintu.co.id/blog/akuntansi-keuangan-adalah">akuntansi keuangan</a> mengenai instrumen keuangan, dan tidak termasuk CKPN untuk fasilitas kredit yang belum ditarik atau <em>off-balance sheet</em>.</p><h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="pengaruh-npl-terhadap-penyaluran-kredit"><strong>Pengaruh NPL Terhadap Penyaluran Kredit</strong></h2><p>Tingginya angka rasio NPL tentu berpengaruh terhadap kinerja bank dalam menyalurkan kredit kepada unit bisnis maupun rumah tangga yang membutuhkan suntikan dana. Berikut ini merupakan beberapa aspek yang terdampak oleh tingginya angka rasio NPL, antara lain:</p><h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="aspek-rentabilitas">Aspek Rentabilitas</h3><p>Bank dengan angka rasio NPL yang tinggi sangat rawan terhadap risiko <a href="https://pintu.co.id/blog/perputaran-piutang-usaha">piutang</a> tak tertagih. Aspek rentabilitas ini berkaitan erat dengan kemampuan bank dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam penyelesaian piutang tak tertagih atau kredit macet. Apabila permasalahan tersebut tidak usai, maka besar kemungkinan akan muncul dua dampak lain, yakni masalah dari segi solvabilitas dan likuiditas.</p><h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="aspek-solvabilitas">Aspek Solvabilitas</h3><p><a href="https://pintu.co.id/blog/contoh-cara-menghitung-solvency-ratio-dan-rumusnya">Aspek solvabilitas</a> mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali dana yang disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada nasabah selaku pemilik dana pada saat jatuh tempo. Adanya kredit bermasalah yang meliputi keterlambatan pembayaran maupun gagal bayar, maka dapat menghambat proses tersebut.</p><p>Akibatnya, tingkat kepercayaan nasabah selaku pemilik dana akan menurun lantaran bank dianggap tidak bertanggungjawab dalam menjalankan fungsinya. Apabila terus berlanjut, maka hal ini juga dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan keuntungan, pendapatan, modal, sekaligus mengalami penurunan jumlah dana yang dapat dikelola sehingga penyaluran kredit pun menjadi terkendala.</p><h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="aspek-likuiditas">Aspek Likuiditas</h3><p>Bukan hanya tidak mampu membayar kembali pihak ketiga, bank dengan rasio NPL yang tinggi juga berpotensi kehilangan kemampuan mereka dalam membayar karyawan maupun pihak eksternal lain yang turut berpartisipasi pada aktivitas operasional perusahaan.</p><p>Dampak terhadap aspek <a href="https://pintu.co.id/blog/rumus-rasio-likuiditas">likuiditas</a> ini muncul sebagai konsekuensi dari penurunan <a href="https://pintu.co.id/blog/pendapatan-dalam-akuntansi">pendapatan</a> yang diperoleh dan berkurangnya modal bank untuk membayar kembali dana yang tidak tertagih kepada nasabah.</p><h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="perbedaan-npl-gross-dan-npl-net"><strong>Perbedaan <em>NPL</em> <em>Gross</em> dan <em>NPL</em> <em>Net</em></strong></h2><p>Sebagaimana telah dijelaskan pada poin sebelumnya, menurut ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rumus perhitungan rasio NPL dapat dibagi menjadi dua, yakni NPL <em>gross</em> dan NPL <em>net</em>.</p><p><strong>NPL <em>gross</em> atau NPL Total Kredit adalah</strong> rasio NPL yang dihitung untuk membandingkan antara total dana kredit bermasalah, baik yang berstatus kurang lancar, diragukan, maupun kredit macet, dengan total dana yang berhasil disalurkan oleh bank dalam bentuk pinjaman.</p><p>Di sisi lain, NPL <em>net</em> adalah rasio NPL yang dihitung untuk membandingkan antara total dana kredit yang berstatus macet dengan total dana pinjaman yang disalurkan oleh bank. Caranya dengan mengurangkan total dana kredit bermasalah dengan CPKN kredit bermasalah.</p><p>Jadi, sekarang kamu sudah paham <em>kan</em> apa itu rasio NPL? Semoga informasi ini bermanfaat!</p><p><a href="https://pintu.co.id/blog">Pintu Blog</a> menyajikan berbagai informasi tentang keuangan dan investasi. Selain itu, kamu juga dapat menemukan informasi lainnya seputar <em>crypto</em> dan investasi di <a href="https://pintu.co.id/academy">Pintu Academy</a> dan <a href="https://pintu.co.id/news">Pintu News</a>.</p><p>Download Pintu sekarang <a href="https://apps.pintu.co.id/fjuG/blogpintu">di sini</a>.</p><p><strong>Referensi:</strong></p><ul><li>Capital. <a href="https://capital.com/npl-definition">What is a non-performing loan?</a> Diakses pada 7 November 2022.</li><li>Corporate Finance Institute. <a href="https://corporatefinanceinstitute.com/resources/commercial-lending/non-performing-loan-npl/">Non-Performing Loan (NPL)</a>. Diakses pada 7 November 2022.</li><li>Otoritas Jasa Keuangan. <a href="https://ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/rancangan-regulasi/Documents/LAMPIRAN%20-%20RSEOJK%20Transparansi%20-%20Permintaan%20Tanggapan.pdf">Rancangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional</a>. Diakses pada 7 November 2022.</li><li>Troy Segal. <a href="https://www.investopedia.com/terms/n/nonperformingloan.asp">Nonperforming Loan (NPL) Definitions, Types, Causes, Consequences</a>. Diakses pada 7 November 2022.</li></ul></body></html>

Simpel, Rumus dan Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan

Artikel Terkait

Apa Itu Dana Darurat & Cara Mengumpulkannya

Apa Itu Dana Darurat & Cara Mengumpulkannya

Mengenal Apa itu Scalping Dalam Trading

Mengenal Apa itu Scalping Dalam Trading

5 Perbedaan Reksadana Pasar Uang dan Saham

5 Perbedaan Reksadana Pasar Uang dan Saham

5 Perbedaan Giro dan Deposito, Sudah Tau?

5 Perbedaan Giro dan Deposito, Sudah Tau?

Artikel Blog Terbaru

Raih Hadiah Total USD 2000 dalam Token $SAND bersama Pintu Web3 dan Sandbox

Raih Hadiah Total USD 2000 dalam Token $SAND bersama Pintu Web3 dan Sandbox

Tutorial Bergabung Kompetisi Pintu Web3 x Sandbox & Menangkan Total Hadiah 2.000 USD!

Tutorial Bergabung Kompetisi Pintu Web3 x Sandbox & Menangkan Total Hadiah 2.000 USD!

Dapatkan Hadiah Mulai dari Rp50 Juta, Yuk Gabung Pintu Trading Competition Juni 2024!

Dapatkan Hadiah Mulai dari Rp50 Juta, Yuk Gabung Pintu Trading Competition Juni 2024!

Beli Crypto Pertamamu, Dapatkan Rewards USDT Senilai Rp80.000

Beli Crypto Pertamamu, Dapatkan Rewards USDT Senilai Rp80.000

Pintu Listing Token Baru 14 Mei 2024: Mask Network (MASK)

Pintu Listing Token Baru 14 Mei 2024: Mask Network (MASK)