DPR AS Gagal Batalkan Aturan Akuntansi Kripto SEC yang Kontroversial!
Jakarta, Pintu News – House of Representatives AS gagal membatalkan veto Presiden Joe Biden atas RUU perbankan pro-crypto yang kontroversial. RUU ini, yang bertujuan membatalkan peraturan SEC (SAB 121) yang mengharuskan bank mencatat cryptocurrency sebagai kewajiban, tidak mendapatkan dukungan dua pertiga yang diperlukan.
Meskipun negosiasi antara lobi perbankan dan SEC memberikan harapan sementara, perwakilan seperti Patrick McHenry menekankan pentingnya keputusan Kongres atas kebijakan crypto.
Langkah selanjutnya mungkin termasuk pengajuan RUU serupa di luar Congressional Review Act, menunjukkan komitmen untuk mencari regulasi yang lebih jelas dan adil bagi layanan kustodian crypto.
Latar Belakang Veto Biden
House of Representatives AS gagal membatalkan veto Presiden Joe Biden atas upaya bipartisan yang memungkinkan bank-bank Amerika menyimpan cryptocurrency. RUU ini memerlukan mayoritas dua pertiga di House dan Senat untuk disahkan. Meskipun mendapatkan dukungan mayoritas, tidak cukup untuk mengatasi veto Biden.
Anggota House memilih dalam jumlah yang sama seperti saat RUU ini pertama kali diajukan pada Mei, dengan 207 Republikan dan 21 Demokrat mendukung, sementara 183 Demokrat menentangnya. Upaya ini bertujuan untuk membatalkan peraturan SEC, SAB 121, yang mengharuskan bank mencatat cryptocurrency sebagai kewajiban.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Menjajah Mars dengan Teknologi dan Genetikanya, Apa Visi dan Misinya?
Kontroversi dan Negosiasi
Sebelum pemungutan suara kedua di House, negosiasi antara lobi perbankan dan SEC tampaknya memberikan harapan bagi industri crypto. Namun, perwakilan seperti Patrick McHenry (R-NC) mengecam upaya untuk menghindari keputusan Kongres mengenai kebijakan crypto SEC.
Rep. Maxine Waters (D-CA) menyatakan bahwa SEC mungkin hampir mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan bank yang diatur dengan baik untuk menawarkan layanan kustodian crypto sesuai dengan SAB 121.
Namun, McHenry berpendapat bahwa Kongres tidak boleh menunggu negosiasi rahasia yang hanya menguntungkan bank tertentu.
Baca Juga: Mengapa Hamster Kombat ($HMSTR) Menjadi Populer di Tahun 2024?
Dampak dan Langkah Selanjutnya
Jika veto tidak dapat dibatalkan, House berencana mengajukan RUU serupa di luar Congressional Review Act untuk mencapai tujuannya.
Diskusi tentang aset digital menjadi sorotan menjelang pemilihan AS mendatang, dengan Biden dan kandidat utama dari Partai Republik, Donald Trump, memberikan pandangan mereka tentang regulasi crypto.
Industri crypto menghadapi ketidakpastian regulasi, tetapi langkah-langkah ini menunjukkan komitmen untuk mencari jalan keluar yang lebih jelas dan adil bagi bank yang ingin menyediakan layanan kustodian crypto. Perdebatan ini mencerminkan tantangan dalam menyeimbangkan inovasi teknologi dengan perlindungan konsumen dan integritas pasar.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
*Featured Image: Generated by Ai