Coinbase Tantang SEC, Mengutip Kasus Binance: “Bagaimana Dua Hakim Bisa Berbeda?”

Array

Coinbase Tantang SEC, Mengutip Kasus Binance: “Bagaimana Dua Hakim Bisa Berbeda?”

Jakarta, Pintu News – Coinbase, bursa kripto terkemuka, kembali memanaskan pertempuran hukumnya dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Kali ini, Coinbase mengutip putusan hakim dalam kasus Binance untuk mempertanyakan perbedaan interpretasi aturan regulasi oleh dua hakim berbeda. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Coinbase Pertanyakan Putusan Hakim yang Berbeda

surat pengadilan coinbase
Halaman pertama surat dari Gibson, Dunn, dan Crutcher LLP. Sumber: Court Listener

Dalam kasus Binance, Hakim Amy Berman Jackson memutuskan bahwa penjualan token BNB di pasar sekunder tidak memenuhi syarat sebagai transaksi sekuritas. Keputusan ini menjadi dasar bagi Coinbase untuk mempertanyakan bagaimana dua hakim berbeda dapat menafsirkan aturan regulasi secara berbeda untuk dua bursa yang berbeda.

Paul Grewal, Chief Legal Officer Coinbase, menyoroti perbedaan signifikan dalam perlakuan yudisial terhadap transaksi kripto di Amerika Serikat.

Ia mengatakan bahwa dua pengadilan distrik yang menganalisis “transaksi yang secara ekonomi identik” dari dua bursa terbesar di AS memiliki kesimpulan yang bertolak belakang 180 derajat tentang apakah transaksi tersebut memenuhi syarat sebagai transaksi sekuritas.

Baca Juga: Coinbase Menguasai Pasar Kanada: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Regulasi AS!

Coinbase Minta Banding Interlokutori

Sebelumnya pada bulan April 2024, Coinbase meminta Hakim Failla untuk menghentikan proses hukum dalam gugatan SEC. Bursa tersebut menuntut banding interlokutori dengan alasan “alasan kuat untuk perbedaan pendapat” tentang apakah Uji Howey harus diterapkan pada transaksi kripto yang terjadi di pasar sekunder.

Saat itu, Coinbase mengutip pendapat Hakim Torres dalam gugatan Ripple vs. SEC bahwa XRP, ketika diperdagangkan di pasar sekunder, tidak memenuhi Uji Howey. Coinbase mengatakan bahwa perbedaan pendapat dari hakim distrik yang berbeda membuat sulit untuk mengetahui apa sebenarnya hukum yang berlaku.

Baca Juga: George Osborne, Mantan Menteri Keuangan Inggris, Bergabung dengan Coinbase

SEC: “Tidak Ada Pengadilan yang Mengikuti Ripple”

Menanggapi permintaan Coinbase, SEC mengatakan bahwa “tidak ada pengadilan yang mengikuti Ripple” saat menerapkan Uji Howey pada penjualan pasar sekunder. SEC berpendapat bahwa kasus Ripple unik dan tidak boleh digunakan sebagai preseden untuk transaksi kripto lainnya.

Pertempuran hukum antara Coinbase dan SEC masih jauh dari selesai. Keputusan hakim dalam kasus Binance memberikan Coinbase argumen yang kuat untuk menantang interpretasi SEC tentang aturan sekuritas. Namun, SEC tetap bersikeras bahwa transaksi kripto tertentu harus diatur sebagai sekuritas.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Array