Mara, Perusahan Crypto Afrika, Alami Kebangkrutan: Krisis Finansial?

Array

Mara, Perusahan Crypto Afrika, Alami Kebangkrutan: Krisis Finansial?

Jakarta, Pintu News – Mara, sebuah platform crypto terkemuka di Afrika, mengalami krisis finansial yang parah hingga harus digantikan oleh perusahaan baru bernama Jara. Chinyere ‘Chi’ Nnadi, salah satu pendiri dan CEO Mara, memutuskan untuk meluncurkan Jara setelah Mara gagal secara finansial pada tahun 2022.

Peluncuran dan Kejatuhan Mara

Pada Mei 2022, Mara berhasil mengumpulkan dana sebesar $23 juta dari investor ternama seperti Coinbase Ventures dan Alameda Research. Perusahaan ini didirikan oleh Chinyere Nnadi bersama Lucas Llinás Múnera, Kate Kallot, dan Dearg OBartuin. Meski begitu, Mara tidak mencatatkan pendapatan pada tahun 2022 karena belum memiliki produk yang diluncurkan.

Mara tetap mempertahankan 130 karyawan dengan total pengeluaran sebesar $9,1 juta untuk gaji, bonus, dan tunjangan. Meskipun perusahaan berusaha menarik talenta terbaik dari perusahaan besar seperti Apple, hasil yang diharapkan tidak selalu tercapai. Pada akhir tahun 2022, Mara hanya memiliki $5 juta dana tunai tersisa dan mulai mempertimbangkan penggalangan dana baru di tahun 2023, namun tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Pi Network Beri Masa Tenggang 6 Bulan untuk KYC bagi 60 Juta Pengguna!

Transformasi Menjadi Jara

Mara
Businessday NG

Karena krisis finansial yang semakin memburuk, Nnadi mendirikan perusahaan baru bernama Jara pada kuartal pertama tahun 2024. Dalam sebuah pesan di Telegram yang dikirim kepada sekitar 10.000 pengguna, seorang manajer komunitas anonim menyatakan bahwa Mara tidak lagi ada dan mendorong pengguna untuk mengunduh aplikasi Jara, sebuah dompet crypto non-kustodian.

Para investor diberitahu bahwa perubahan arah ini telah disetujui oleh para investor perusahaan. Namun, dua co-founder yang meninggalkan perusahaan pada awal tahun 2023 mengklaim bahwa Nnadi hanya mendirikan Jara untuk menghindari tanggung jawab atas kewajiban finansial Mara.

Masalah Finansial dan Manajemen

Beberapa mantan eksekutif Mara menyalahkan Nnadi atas masalah finansial yang dihadapi perusahaan. Mereka mempertanyakan bagaimana dana perusahaan digunakan tanpa pengawasan yang memadai. Selain itu, dengan tidak adanya pemasukan, perusahaan harus memangkas jumlah karyawan pada Juni 2023 untuk menghemat biaya dan dilaporkan memiliki utang lebih dari $3 juta kepada vendor.

Paragraf Penutup: Krisis finansial yang melanda Mara menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan dana yang hati-hati dan pengawasan yang ketat dalam menjalankan sebuah perusahaan crypto. Transformasi menjadi Jara mungkin menjadi langkah baru, tetapi juga meninggalkan banyak pertanyaan tentang masa depan dan keberlanjutan perusahaan.

Baca Juga: World Blockchain Summit: Kemitraan Strategis Pemimpin Industri Blockchain Bersinar di Dubai!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Array