Coinbase Ungkap Kegagalan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran: Kenapa Tidak Berhasil?
Jakarta, Pintu News – Nick Tomaino, mantan pengembang bisnis dan pemimpin pemasaran di Coinbase, mengungkapkan bagaimana ide bitcoin untuk pembayaran secara bertahap kehilangan relevansinya di pasar. Tomaino menjelaskan bahwa Coinbase mengandalkan premis ini pada tahun 2014 untuk mengumpulkan $125.000.000 dalam dua putaran pendanaan, tetapi dengan cepat terbukti bahwa tidak ada kasus untuk pembayaran bitcoin.
Reaksi terhadap sebuah postingan yang mengkritik penggunaan bitcoin dan Lightning Network, lapisan ekspansi bitcoin, karena pengalaman pengguna yang buruk untuk penyelesaian kecil, Tomaino mengungkapkan bahwa Coinbase sudah mengetahui hal ini saat dia masih bekerja di perusahaan tersebut, sekitar tahun 2014. Menurutnya, meskipun berhasil mengajak beberapa pemain besar untuk mengadopsinya, jelas bahwa ini tidak akan menjadi penggunaan utama bitcoin di masa depan. Simak berita lengkapnya disini!
Pendanaan dan Realitas
Pada awalnya, Coinbase berhasil mengumpulkan $125.000.000 dalam putaran pendanaan seri B dan seri C dengan premis bahwa bitcoin akan menjadi alat yang dimanfaatkan untuk penyelesaian ritel. Sebagian besar pemodal ventura saat itu tidak percaya bitcoin akan tumbuh sebagai aset, dan itulah alasan yang mereka butuhkan untuk mendukung pendanaan tersebut.
Namun, Tomaino menekankan bahwa meskipun mereka berhasil mengajak beberapa pedagang besar seperti Overstock untuk menerima BTC, ini hanya baik untuk kredibilitas tetapi cepat terbukti bahwa tidak ada kasus bisnis jangka panjang untuk pembayaran bitcoin. Setelah ini, konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan Ethereum dengan fungsi kontrak pintarnya muncul, dan kelas aset crypto melonjak.
Baca Juga: Coinbase Menguasai Pasar Kanada: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Regulasi AS!
Pergeseran Fokus Coinbase
Pada Februari, Coinbase Commerce menarik kemungkinan melakukan pembayaran bitcoin menggunakan dompet tidak terhosting karena kesulitan yang dihadirkan untuk proses internalnya. Saat itu, CEO Coinbase Brian Armstrong menyatakan bahwa mereka akan fokus pada penambahan dukungan untuk solusi L2 karena perusahaan percaya di sinilah pembayaran akan terjadi.
Hal ini menunjukkan pergeseran fokus Coinbase dari penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran ke solusi lapisan kedua yang dianggap lebih praktis dan efisien untuk transaksi. Dengan demikian, penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran tampaknya semakin tidak relevan dalam ekosistem crypto.
Kesimpulan
Tomaino menyimpulkan bahwa meskipun awalnya ada harapan besar untuk bitcoin sebagai alat pembayaran, kenyataan menunjukkan sebaliknya. Munculnya DeFi dan Ethereum dengan kontrak pintar telah mengubah lanskap crypto, menjadikan bitcoin lebih sebagai aset investasi daripada alat pembayaran. Ini adalah pelajaran berharga bagi mereka yang masih mempertimbangkan potensi bitcoin dalam pembayaran ritel.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Bitcoin.com. Former Coinbase Business Developer: There Wasn’t a Long-Term Case for Bitcoin Payments. Diakses tanggal 17 Juni 2024.
- Featured Image: Analytics Vidhya