The Graph (GRT): “Google” dari Web3 yang Mengguncang Pasar Crypto!
Dunia crypto kembali dikejutkan dengan munculnya The Graph (GRT), platform yang sering disebut sebagai Google dari Web3. Dengan inovasi dan potensi yang luar biasa, The Graph (GRT) menarik perhatian investor dan penggemar crypto di seluruh dunia.
Mari kita selami lebih dalam apa itu The Graph (GRT) dan mengapa ia menjadi begitu populer.
Apa itu The Graph (GRT) Crypto?
The Graph adalah sebuah protokol indeksasi dan pencarian data untuk blockchain. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data dari berbagai blockchain dengan cara yang efisien dan terdesentralisasi.
Baca juga: Cosmos (ATOM): ‘Internet of Blockchains’ yang Menggemparkan Dunia Crypto!
The Graph menggunakan token crypto bernama GRT untuk mengoperasikan jaringannya. Token ini digunakan sebagai insentif bagi pengguna yang membantu dalam proses indeksasi dan pencarian data.
Lebih lanjut, protokol ini dirancang untuk memudahkan pengembang dalam mengakses data yang diperlukan untuk aplikasi mereka. Dengan The Graph, pengembang tidak perlu mendirikan server sendiri untuk mengumpulkan dan menyimpan data dari blockchain. Ini menjadikan proses pengembangan lebih cepat dan efisien, serta mengurangi biaya operasional.
Token GRT dan Cara Kerja The Graph
Token utama dari The Graph adalah GRT. Token ini digunakan untuk memfasilitasi transaksi di dalam ekosistem The Graph. Pengguna dapat membeli, menjual, atau menyimpan GRT sebagai investasi atau untuk menggunakan layanan The Graph.
Smenetara itu, cara kerja The Graph cukup unik. Ia menggunakan jaringan desentralisasi yang terdiri dari indekser, curator, dan delegator. Masing-masing memiliki peran penting dalam memastikan data yang diindeks adalah relevan dan berguna. Ini menciptakan ekosistem yang efisien dan aman untuk semua pengguna.
Baca juga: 5 Token AI yang Akan Naik 2024, GRT Masuk dalam Daftar!
Kenapa The Graph Populer?
Salah satu alasan utama popularitas The Graph adalah kemampuannya untuk menyederhanakan akses data blockchain. Dengan The Graph, data yang tersebar di berbagai blockchain dapat diakses dengan mudah dan cepat. Ini sangat penting bagi pengembang yang ingin membangun aplikasi terdesentralisasi yang efisien.
Selain itu, The Graph mendukung Web3, generasi internet berikutnya yang berfokus pada desentralisasi. Dengan Web3, pengguna memiliki kontrol lebih besar atas data mereka. The Graph memainkan peran penting dalam ekosistem ini dengan menyediakan layanan pencarian data yang transparan dan terdesentralisasi.
Secara keseluruhan, The Graph telah membuktikan dirinya sebagai salah satu inovasi terpenting dalam dunia crypto. Dengan kemampuannya yang unik dalam mengindeks dan mencari data blockchain, The Graph tidak hanya memudahkan pekerjaan pengembang, tetapi juga membuka jalan bagi adopsi teknologi blockchain yang lebih luas.
Potensi The Graph di masa depan tampaknya akan terus berkembang seiring dengan evolusi teknologi blockchain dan Web3.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- CoinDesk. The Graph, Known as Google of Web3, Plans AI-Assisted Querying. Diakses pada 2 Januari 2024.
- Cointelegraph. What Is The Graph and How Does It Work. Diakses pada 2 Januari 2024.
- Forbes. What Is The Graph (GRT) Cryptocurrency. Diakses pada 2 Januari 2024.